Kamis, 19 Februari 2009

Sebuah Renungan

. Kamis, 19 Februari 2009



“Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, tapi jangan jadi pemimpi yang lupa bangun dari tidurnya”.

Pernyataan tersebut bukan hanya mengandung makna spirit, tapi juga makna kultural, yaitu kita diajak untuk terus melihat kedepan, melangkah kemasa depan, karena kitalah yang sebenarnya menentukan mau kemana kita depan. Namun melihat jauh kedepan juga bukan berarti kita berjalan terlalu tegak atau terlalu tunduk. Berjalan terlalu tegak hanyalah akan menghasilkan kesombongan (arogan), terlalu percaya diri (over confidence), merendahkan orang lain sehingga mengabaikan komunitas sebagai penopang jati diri. Berjalan terlalu tunduk juga hanya akan menghasilkan pesimisme dan ketidakberdayaan, terombang-ambing, rendah diri dan tidak percaya akan kemampuan diri sendiri.

Maka dalam beraktifitas dalam organisasi kita paling tidak harus memiliki Totalitas, Orientasi dan Loyalitas (TOL). Tiga hal itulah yang menjadi pilar utama membangun harapan sekaligus membangun semangat yang konstruktif dalam organisasi yang kita ikuti.

Totalitas identik dengan sungguh-sungguh, rela berkorban, berani mengambil resiko terhadap kontribusi yang diberikan dan hal-hal lain yang identik dengan itu. Seseorang yang berfikir total, menunjukkan kecenderungan untukmemberikan yang terbaik dari dirinya dengan menempatkan organisasi sebagai suatu tempat utama diatas segala-galanya setelah keluarga secara proporsional.

Orientasi identik dengan harapan. Orang yang semangat dalam melakukan kegiatan yang dilakukan berarti ia memiliki orientasi dalam dirinya. Sekecil apapun harapan tersebut seseorang harus memiliki orientasi. Orientasi diri akan melahirkan suatu proses kematangan berfikir, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dan yang paling utama adalah mengembangkan proses pendewasaan bersikap.

Berikutnya adalah loyalitas. Loyalitas dipahami sebagai bentuk kesetiaan dan keberpihakan seseorang di tempat ia beraktivitas. Kesetiaan mengandung pengertian bahwa seseorang telah merasakan bahwa disamping ia telah memberikan kontribusi, organisasi juga telah memberikan kompensasi. Hubungan kausalitatif inilah yang memberikan reward bagi kedua belah pihak. Seseorang yang telah memiliki kesetiaan biasanya terefleksikan kedalam aktivitas organisasi. Misalnya ia cenderung lebih aktif, lebih reaktif.

Maka ketika dalam sebuah organisasi setiap anggotanya dapat memahami dan mengaplikan Totalitas, Orientasi dan Loyalitas (TOL) sudah tidak diragukan lagi bahwa organisasi tersebut sudah berada di jalur kemajuan dan kesuksesan.
yang jadi pertanyaan sekarang adalah Apakah Kita (P@LMAGITA) bisa seperti itu??


Bang D1f4n

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
IP
Palmagita central is proudly powered by Blogger.com | Admin By Bang D1F4n